Jun 8, 2010

Kepada Layla


Kepada Layla yang merindukan kicau burung di musim semi...


Mungkin kau masih ingat 15 tahun yang lalu saat kau bersuka cita berlarian bersama teman-temanmu diantara bebungaan mengejar kupu-kupu, merah, hijau, kuning....


Saat itu kau sempat bertanya pada ayahmu "Ayah, mengapa aku tak bisa terbang seperti kupu-kupu itu?" dan ayahmu menjawab "Karena kau tak punya sayap seperti mereka". Kau pun bertanya lagi "Ayah mengapa bunga-bunga itu wangi?" dan ayahmu menjawab "Karena Allah menciptakan bunga untuk dinikmati keindahan dan keharumannya oleh manusia".


Kau suka sekali bertanya kepada ayahmu tentang apa saja yang tak kau mengerti. Ingatkah kau pernah bertanya "Ayah, sampai kapan burung-burung di dahan itu akan terus berkicau?" dan ayahmu dengan sabar menjawab setiap pertanyaanmu "Sampai Allah memerintahkan kepada mereka untuk berhenti berkicau".


Kepada Layla yang suka berkawan dengan siapa saja...


Mungkin kau juga masih ingat bagaimana Sarah yang berperawakan lebih tinggi darimu yang selalu saja dimana ada kamu disitu ada Sarah. Saat itu kalian masih 10 tahun, dan ada seorang gadis Yahudi sebaya yang menangis di tengah jalan karena kehilangan uangnya. Dia tak berani pulang kerumah karena takut akan dimarahi ibunya. Akhirnya kau memberikan uangmu yang sedianya akan kau belikan mushaf baru karena kau telah bisa membaca Alquran dengan lancar. Kau pun dengan senang hati mengantar teman Yahudi barumu itu pulang kerumahnya. Sejak saat itu kau, Sarah dan gadis itu berteman akrab. Hingga suatu hari....


Kepada Layla yang dijaga kesuciannya....


Ibumu pernah menasehati "Muslimah sejati adalah yang bisa menjaga kesuciannya". Sejak saat itu kau menutup auratmu dengan sempurna, hanya menyisakan wajah dan telapak tanganmu. Kau pun mengurangi bergaul dengan teman lelakimu, meski dulu kalian selalu menangkap kupu-kupu dan berkejaran bersama. Suatu hari kau dan Sarah sepakat akan memberi kejutan kepada Rahel, gadis Yahudi sahabatmu itu, di hari ulang tahunnya yang ke 18. Kau tahu Rahel sangat berminat pada Yunani dan ingin sekali belajar bahasa Yunani untuk memenuhi cita-citanya menetap di Yunani setelah menikah nanti. Maka kau dan Sarah membelikannya kamus, buku dan kaset panduan berbahasa Yunani. Tak lupa kalian menyelipkan sepucuk surat bertuliskan "Selamat ulang tahun Rahel. Semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih sayangNya padamu".


Tapi sepertinya doa yang kau panjatkan dengan tulus itu dijawabNya dengan sebuah ujian, yang hanya orang beriman mampu memikulnya dan bersabar atasnya.
Kau mengetuk pintu rumah Rahel. Tak ada jawaban. Kau ketuk sekali lagi. Ada suara langkah kaki diseret dari dalam. Ketika pintu dibuka, kau dapati Olmert, kakak laki-laki Rahel dengan mata memerah dan bau alkohol menyengat dari mulutnya. Kau berbalik. Tapi terlambat. Olmert menarikmu dengan kuat. Ia pun menarik jilbab Sarah dengan paksa. Ia membanting pintu dan menguncinya. Sarah menjerit meminta tolong. Tapi tak ada seorang pun di rumah itu. Olmert menamparinya, menginjak-injak perutnya, menendanginya berkali-kali sementara ia mengikatmu di kursi. Kau meronta, menyumpahinya bahwa Allah akan membalas kejahatannya. Kau berdoa, memohon keselamatan kepada Allah. Kau meronta. Kau berdoa. Dan dengan mata kepalamu kau menyaksikan kebiadaban Yahudi Olmert menelanjangi Sarah yang semakin lemah karena dipukuli berkali-kali. Kau pun sama tak berdayanya dengan Sarah. Tapi sebisa mungkin kau berusaha untuk tetap sadar meski kau tak kuasa menyaksikan pemandangan keji di hadapanmu. Kau terus merapal doa. Memohon keselamatan kepada Allah. Hingga yang kau dengar hanyalah rintih "Allahu Akbar" dari mulut Sarah yang berlumuran darah. Rintih itu semakin lemah ditelan gelegar tawa si busuk Olmert. Ketika itu yang ada di pikiranmu hanyalah pasrah kepada Allah. Kau terus berdoa memohon keselamatan kepadaNya.


Sayup-sayup terngiang nasehat ibumu "Muslimah sejati adalah yang menjaga kesuciannya". Dan saat itu kau mengerti kapan burung-burung berhenti berkicau untukmu.



pengennya sih bikin cerpen, tapi kok jadi gini ya? :)

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © L. All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block | Start My Salary
Designed by Santhosh